Alat Transportasi Udara memang diperlukan untuk kepala pemerintahan sekelas presiden, untuk itu presiden melalui anggaran TNI-AU telah membeli Helikopter baru yang dikhususkan untuk pelayanan VVIP.
Helikopter yang dirakit di Italy ini akan datang pertama ke Indonesia ?pada bulan April 2016. Hingga tahun 2019, ditargetkan TNI-AU akan mengelola 6 helicopter VVIP ini dan sudah masuk dalam Rencana Strategis (Renstra) TNI-AU 2015-2019.
Helikopter AW-101 tercatat memiliki standar pengamanan modern, seperti perahu karet dan sarana bantalan udara yang mengembang seperti air bag (kantong udara) saat terjadi benturan.
?Helikopter tersebut mampu mengangkut 13 penumpang dan memiliki kenyamanan serta ruang kabin yang lebih luas dibandingkan dengan helikopter Super Puma.
Helikopter kepresidenan jenis Agusta Westland AW-101 ini akan dioperasikan oleh Skuadron Udara 45 VVIP, yang berpangkalan di Lanud Halim. Saat ini, Skuadron 45 mengoperasikan helikopter kepresidenan jenis Super Puma buatan Perancis yang dirakit di PT Dirgantara Indonesia tahun 1980-an.
Selama ini, Skuadron Udara 45 yang dibentuk sejak tahun 2011 mengoperasikan lima helikopter Super Puma. Mereka sebelumnya tergabung dalam Skuadron Udara 17 VVIP yang mengoperasikan pesawat fixed wing dan rotary wing (helikopter).?