
Negeri Ginseng sangat menghargai pentingnya menjaga keawetan kekayaan budaya dan sejarah lewat berbagai festival yang diselenggarakan sepanjang tahun. Festival-festival ini menampilkan kecantikan Korea yang paham betul akan nilai warisan sejarah dan budayanya. Festival-festival ini menjadi atraksi turis dan sangat layak untuk Anda kunjungi dalam perjalanan ke Korea.
Festival Lumpur Boryeong
Juli, di Pantai Daecheon
Selama festival, turis dari berbagai belahan dunia datang ke Pantai Daecheon untuk menonton sebuah festival unik, merayakan khasiat lumpur Boryeong. Para pengunjung bisa berpartisipasi dalam beberapa aktivitas seperti gulat lumpur, meluncur di atas lumpur, berenang di kolam besar berisi lumpur, dan bersenang-senang! Pada malam hari, keramaian pindah ke arah pantai. Lengkap dengan musik dan kembang api, menjadikannya sebuah festival menyenangkan dan ramah keluarga.
Sejarah Singkat
Selama dua minggu setiap bulan Juli, ribuan orang berduyun-duyun dari seluruh semenanjung Korea ke Boryeong, sebuah kota kecil yang mengantuk yang terletak di pantai barat negara itu untuk Festival Lumpur Boryeong, atau Mudfest, seperti yang disebut sehari-hari. Bahkan lebih banyak terbang dari luar negeri, beberapa bepergian dari sejauh Eropa dan Amerika, untuk mengalami beberapa gulat lumpur kuno yang bagus, lumpur dan berenang lumpur – kegiatan yang merupakan apa yang dalam beberapa tahun terakhir menjadi festival Korea nomor satu untuk dikunjungi.

Tetapi peristiwa populer, yang menghasilkan jutaan dolar pendapatan setiap tahun, memiliki awal yang lebih sederhana. Bahkan, ketika pertama kali didirikan di 1999, festival itu dimaksudkan untuk mempromosikan kosmetik yang terbuat dari lumpur di kawasan itu. Menurut penyelenggara acara, lumpur Boryeong mengandung banyak mineral, terutama germanium dan bentonit, dan memancarkan sinar inframerah-jauh dalam jumlah besar, yang sangat bermanfaat bagi kulit. Tidak butuh waktu lama, namun, untuk pesta pantai Spring Break-esque untuk lebih cemerlang dari pemasaran kecantikan lumpur.
Tahun ini, Mudfest akan berjalan dari 21 Juli ke 30, tetapi untuk mengalaminya dengan segala kemegahannya, pastikan untuk menjadwalkan kunjungan Anda selama akhir pekan, ketika acara dan kegiatan yang paling penting terjadi.
Tersebar di sepanjang Pantai Daecheon dan pusat kota Boryeong, perayaan itu biasanya dimulai pada pagi hari, ketika para turis diangkut dengan bus dan diturunkan di pantai, yang dipersiapkan dengan hati-hati dengan banyak truk lumpur yang diangkut dari lumpur di kawasan itu.
Berbagai daerah – beberapa gratis, beberapa membutuhkan biaya masuk – dilengkapi dengan lubang lumpur, air mancur lumpur, kolam lumpur, zona pijat lumpur dan bahkan penjara lumpur, yang semuanya dijamin membuat Anda tampak seperti monster lumpur pada akhir hari. Tiket masuk satu hari akan membawa Anda ke semua acara dan area yang ditayangkan, seperti taman bermain tiup, kursus rintangan, slide lumpur, dan balapan. Tiket reguler adalah 10,000 Won untuk orang dewasa selama seminggu, dan 12,000 menang pada akhir pekan, dan dapat dibeli di festival atau di muka secara online.
Festival Ginseng

September, di Kabupaten Goumsan
Festival Ginseng, atau Geumsan Insam, adalah festival utama di Kabupaten Geumsan, Provinsi Chuncheongnam-do. Kabupaten ini adalah produsen terbesar ginseng di Korea, dan festival ini sengaja diadakan untuk mempromosikan manfaat ginseng Geumsan. Di sana terdapat juga beberapa pameran yang berhubungan dengan ginseng, penampilan musik rakyat, kontes menyanyi dan menari, dan pameran khusus untuk perdagangan ginseng internasional dan turis asing.
Di antara 16 festival, Anseong World Organic Ginseng Summit, 2018 Kaesong Ginseng Festival, Geumsan Insam Festival, Seosan Ginseng Farmers Market, Hongcheon Luxury Ginseng and Korean Beef festival, Eumseong Ginseng Festival, serta Jeungpyeong Ginseng Festival telah selesai dengan sukses.
Di berbagai festival itu, peningkatan jumlah kunjungan wisatawan asing menjadi pencapaian penting, yakni mencerminkan pengaruh Hanryu dan semakin besarnya minat dunia terhadap Ginseng Korea.
Di ajang Geumsan Insam Festival, berbagai stan pameran interaktif yang menghadirkan kesempatan menjajal pasar obat-obatan tradisional Korea, menampilkan sederet minuman keras ginseng yang baru, serta kegiatan pembuatan sabun menyedot perhatian para pengunjung.
‘Anseong World Organic Ginseng Summit 2018’ menghelat sebuah pameran yang memberikan pendidikan tentang sejumlah contoh ginseng; beberapa kegiatan lain seperti Berburu Ginseng Organik, membuat pot tanaman ginseng serta gerai-gerai makanan juga digemari.
Festival Hongcheon Luxury Ginseng dan Korean Beef secara langsung menghubungkan para petani dengan kalangan konsumen. Area memasak terletak di dekat area pasar demi memberi ruang bagi para pengunjung agar mereka bisa membeli dan menikmati berbagai produk bermutu baik dengan harga terjangkau. Beberapa permainan tradisional seperti tarik tambang dan lomba memasak turut menghibur para pengunjung.
Festival Ginseng Korea akan terus berlanjut hingga akhir Oktober di beberapa wilayah:
- Seoul (Korean Ginseng Festival);
- Gyeonggi (Anseong Ginseng Festival, Hwaseong Ginseng Festival, Icheon Ginseng Festival, Ganghwa Korean Ginseng Festival, Kimpo Ginseng Festival, Paju Kaesong Ginseng Festival);
- Jeonbuk (Korean Red Ginseng Festival);
- Kyungpook (Kyungpook Yeongju Punggi Ginseng Festival)
Sejumlah festival di atas menyambut kedatangan para wisatawan dan pengunjung.
Vice Chairman, Korea Ginseng Association, Han-Seung-Hun bilang, “Lewat berbagai festival Ginseng Korea yang hadir di beberapa wilayah, saya berharap para pengunjung bisa semakin mempelajari Ginseng Korea yang terkenal di dunia.”
Festival Kunang-kunang Muju

Juni, di Sungai Namdaecheon
Festival Kunang-kunang Muju adalah festival ramah lingkungan untuk mengingat eksistensi kunang-kunang. Muju, tempat berlangsungnya festival ini, adalah daerah pegunungan yang indah. Di Korea, kunang-kunang hanya berasal dari sungai Namdaecheon di Muju. Kehadiran mereka penting bukan hanya sebagai ukuran kelestarian lingkungan, tapi juga bagian dari cerita rakyat di daerah sekitar sungai Namdaecheon. Berbagai acara dengan tema kunang-kunang meramaikan festival sekaligus mendidik pengunjung akan pentingnya hubungan antara manusia dan alam.
Festival Budaya Hyoseok
September, di Desa Budaya Bongpyeong
Festival Budaya Hyoseok mengombinasikan sastra dan pariwisata. Festival ini diselenggarakan untuk memperingati Bongpyeong sebagai tempat lahirnya Lee Hyo-Seok, novelis penting asal Korea. Rangkaian festival ini berfokus pada salah satu cerpen Hyo-Seok yang paling terkenal, saat kembang buckwheat bermekaran di Bongpyeong. Ada juga tur ke berbagai tempat yang disebut dalam cerita pendek itu. Mungkin turis asing tidak akan sepenuhnya menghargai makna historis dan budaya festival ini, meski begitu festival ini tetap layak didatangi untuk menikmati keindahan alam Bongpyeong.
Festival Gwacheon Hanmadang
September sampai Oktober, di Kota Gwacheon
Setiap musim gugur di Kota Gwacheon, festival ini adalah perayaan atas semangat seni jalanan. Hanmadang berarti “tempat orang bisa berkumpul”, dan memang itulah yang ditampilkan dalam festival, berbagai penampilan pilihan di ruang-ruang publik seperti pinggir jalan utama, panggung terbuka, dan banyak lagi. Macam penampilan yang bisa Anda nikmati termasuk teater jalanan, drama Madang, atraksi sirkus, dan tarian jalanan.
Festival Lampion Jinju Namgang

Oktober, di kawasan pinggir sungai Namgang
Parade lampion dengan warna-warna luar biasa memenuhi sungai Namgang, tepat di seberang Benteng Jinjuseong dan Paviliun Chokseongnu. Festival ini berawal dari pertempuran Jinjuseong pada masa paling menderita dari invasi Jepang, sebelum kemudian berubah menjadi Festival Lampion. Pemandangan spektakuler lampion yang berderet mengambang di sepanjang sungai dan atraksi kembang api membuat festival ini populer di seluruh negeri.
Festival Tari Topeng Andong

Akhir September, di Hahoe
Festival Tari Topeng Andong adalah yang terbesar di Hahoe, biasanya diselenggarakan akhir September atau awal Oktober. Festival ini menampilkan berbagai pertunjukan dari kelompok tari Korea atau internasional yang mengangkat tema cerita rakyat tradisional. Tema festival berpusat pada tari-tari topeng yang tujuannya menenangkan mahluk-mahluk gelisah di sekitar Hahoe. Kini, festival ini bukan hanya menampilkan berbagai tari topeng tradisional Korea, tapi juga tari-tari tradisional dari seluruh dunia.