Wujudkan Indonesia Bebas HIV dan AIDS lewat Blogger

https://www.odhaberhaksehat.org/wp-content/uploads/2012/04/Logo-OBS.jpgSebentar lagi kita akan memasuki hari AIDS sedunia untuk itu saya mengulas sedikit tentang HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang menjadi penyebab AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). HIV adalah virus yang menyerang manusia dan bekerja melemahkan sistem kekebalan tubuh manusia itu sendiri, sedangkan AIDS adalah akibat dari virus HIV yang berdampak pada menurunnya sistem kekebalan tubuh.

Bagi para blogger seperti saya ini jarang sekali mengulas masalah kesehatan terutama HIV / AIDS namun HIV / AIDS ini dapat saya istilahkan sebagai Jejaring Sosial dimana antara satu dengan yang lain saling berhubungan didalam suatu area, hanya dengan satu kali klik secara automatis teman-teman yang terdapat di dalam area Jejaring Sosial dan menjadi teman kita dengan begitu secara tidak langsung kita dapat berkomunikasi dengan mereka yang menjadi temannya teman kita. Begitu juga dengan HIV ini, sekali saja kita mengadakan kontak secara langsung (kontak darah) maka akan mengakibatkan tertularnya virus HIV yang tadinya dari terdapat didalam tubuh orang lain menjangkiti tubuh kita melalui kontak langsung, dengan catatan Kontak darah disini adalah kontak darah antara pengidap HIV / AIDS dengan kita yang belum menderita HIV .

Cara penularan AIDS cukup sederhana namun akan berdampak fatal dan berada didalam cairan tubuh seperti cairan semen, cairan darah, cairan vagina dan air susu ibu. Proses penularan dapat bermacam-macam, antara lain HIV AIDS dapat ditularkan melalui Hubungan seksual termasuk juga Anal Seks, Oral Seks, tranfusi darah, pemakaian jarum suntik secara bergantian (baik itu dalam kasus perawatan kesehatan maupun kasus suntikan narkoba), penularan secara langsung juga terdapat pada masa kehamilan (jika ibunya menderita HIV maka secara automatis anak yang dikandungnya mengidap HIV ), persalinan dan menyusui.

Penularan secara seksual.
Penularan ini terjadi apabila terjadi hubungan seks yang salah satu pasangannya mengidap HIV , Penularan melalui seksual ini menjadi faktor utama dalam penularan HIV / AIDS sekarang ini, walau sulit untuk dijadikan penentu dalam penularan HIV , namun dapat diketahui bahwa saat berhubungan intim tanpa menggunakan kondom, akan mengakibatkan penggesekan antara penis dengan dinding vagina dan saat penggesekan tersebut secara tidak langsung akan melukai kedua bagian sisi tersebut, dari luka itulah, penularan HIV terjadi walau tanpa dirasakan dan tanpa terlihatnya luka akibat gesekan tersebut. Seseorang dengan infeksi menular seksual (IMS) yang tidak diobati, khususnya yang berkaitan dengan tukak/luka dan duh (cairan yang keluar dari tubuh) memiliki rata-rata 6-10 kali lebih tinggi kemungkinan untuk menularkan atau terjangkit HIV selama hubungan seksual. Dalam hal penularan HIV , seks oral dipandang sebagai kegiatan yang rendah risiko. Risiko dapat meningkat bila terdapat luka atau tukak di sekitar mulut dan jika ejakulasi terjadi di dalam mulut.

Penularan melalui transfusi darah
Penularan melalui tranfusi darah sangat jelas dan tergolong tinggi, karena pengambilan darah dari orang yang terkontaminasi dengan HIV akan menularkan kepada yang didonorkan, namun beberapa penerapan level keamanan dalam pengambilan darah kita tidak perlu khawatir karena dara yang kita dapatkan telah diuji terlebih dahulu di laboratorium.

Penularan dari orang tua (ibu) ke anak
Pada masa kehamilan dan proses persalinan dilanjutkan saat menyusui jika ibu terkontaminasi dengan virus HIV secara langsung dapat menularkan ke janin dan ke anak yang disusuinya lewat air susu,

Perlakuan terhadap korban HIV / AIDS
Untuk ODHA (orang dengan HIV AIDS ) jangan kita menjauhi dan mendiskriminasi mereka, lakukan motivasi kepada mereka agar percaya diri mereka akan bangkit kembali dan mensuport orang atau keluarga yang ada disekelilingnya, Dukungan moral dan semangat ini sangat dibutuhkan oleh ODHA sebab ketika dia tahu dirinya terinfeksi HIV maka muncul pergolakan batin besar dalam dirinya dimana dia akan dihadapkan dengan dirinya sendiri yang lalu memunculkan berbagai macam sikap seperti penyangkalan jika ia terinfeksi HIV , marah dan sedih. kelompok inilah yang diharapkan bisa mentransformasikan sikap-sikap ini menjadi sebuah sikap penerimaan diri sehingga ODHA tersebut bisa tetap sehat, tetap produktif dan yang paling penting adalah dia tidak merasa sendiri. serta mengadakan kegiatan-kegiatan dengan tujuan mengkampanyekan “ANTI HIV / AIDS ” melalui media-media baik itu media elektronik (termasuk blog) maupun media cetak lainnya agar tercipta Indonesia Bebas HIV / AIDS

Tanda tanda orang yang terserang HIV
Untuk mengetahui seseorang menyandang HIV sangat sulit karena hampir semua penyandang tidak merasakan perubahan pada dirinya namun tanda-tanda akan muncul apabila penyandang sudah dalam tahap AIDS dengan ciri-ciri Berat badan menurun lebih dari 10% dalam waktu singkat, Diare tidak sembuh-sembuh selama lebih dari sebulan, Demam berkepanjangan selama lebih dari sebulan, dari ciri-ciri utama tersebut terdapat ciri-ciri pendukung yaitu infeksi jamur pada mulut dan kerongkongan, terjadi abdomain (pembengkakan) kelenjar getah bening dibawah telinga, leher, ketiak dan lipatan paha, batuk berkepanjangan dan kelainan kulit (iritasi).

Beberapa cara agar kita terhindar dari HIV / AIDS
Agar tidak tertular HIV / AIDS sebaiknya kita menjauhi menggunakan jarum suntik yang tidak steril atau bekas pakai, menggunakan jarum yang baru secara bergantian, tranfusi darah dengan ODHA dan hindari hubungan seks bebas apalagi bergonta ganti pasangan (budayakan setia pada pasangan) dengan begitu kita dapat terhindar dari Virus Mematikan HIV / AIDS . (fadlie)

Recommended For You

8 Comments

  1. Artikelnya sangat menarik, mohon izin untuk copy kebetulan ada tugas dari t4 kuliah saya… terima kasih sebelumnya

  2. Bagaimana mengetahui seseorang (pacar) terkena HIV atau Aids? mau nyuruh ngechek takutnya…. dia marah kalau disuruh chek darah.

    1. mungkin bisa bicara baik-baik mas 🙂 cari waktu yang tepat ajak dia chek kesehatan bareng-bareng. semoga dapat membantu

  3. Perbanyak mencari informasi seperti ini baik untuk menambah wawasan.
    Jika ingin Stigma dan diskriminasi terhadap ODHA berhenti mari bantu mengkampanyekan melalui tulisan.. 🙂 Salam kenal..

Leave a Reply to Bebe Qios Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *