Secara umum gangguan jiwa yaitu sindrom atau pola perilaku yang secara klinis bermakna yang berhubungan dengan distres atau penderitaan dan menimbulkan gangguan pada satu atau lebih fungsi kehidupan manusia. adapun penyebab dan Faktor Risiko Gangguan Jiwa terjadi dapat ditimbulkan akibat adanya suatu pemicu dari fungsi afektif dalam keluarga yang tidak berjalan dengan baik. Apabila fungsi afektif ini tidak dapat berjalan semestinya, maka terjadi gangguan psikologis yang berdampak pada kejiwaan dari seluruh unit keluarga tersebut.
Jenis dan Pengobatannya:
Penyakit ada dua macam; penyakit jiwa dan penyakit jasmani. Penyakit jiwa terbagi dalam dua macam:
1. Penyakit syubhat. Seperti yang dijelaskan oleh Allah Subhanahu wata’ala tentang orang munafik:
2. Penyakit syahwat. Sebagaiman dijelaskan oleh Allah kepada para istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam:
Wahai istri-istri Nabi! Kamu tidak seperti perempuan-perempuan yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk (melemah lembutkan suara) dalam berbicara sehingga bangkit nafsu orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik. (Q.S. Al Ahzab: 32).
Adapun penyakit raga: yaitu penyakit yang disebabkan bakteri atau virus yang menyerang tubuh.
Terapi penyakit hati hanya diketahui melalui para rasul shalallahu alaihi wa sallam, karena hati yang sehat adalah hati ( jiwa ) mengenal Rabb yang menciptakannya melalui Asma, sifat, perbuatan dan syariat-Nya, hati yang lebih mendahulukan keridhaan dan kecintaan-Nya, hati yang menjauhi larangan serta murka-Nya.
Terapi penyakit jasmani ada dua macam:
Pertama: dapat diketahui secara naluri oleh semua makhluk hidup. Hal ini tidak membutuhkan konsultasi kepada dokter. Seperti menanggulangi rasa lapar, haus dan lelah dengan melakukan hal yang sebaliknya.
Kedua: pengobatan yang membutuhkan ilmu dan pendidikan untuk mengetahuinya. Pengobatan ini biasanya melalui obat-obatan medis atau obat-obat yang dijelaskan dalam Al Quran dan sunah, atau gabungan keduanya.
Penyakit hati
Hati yang sakit adalah hati yang tidak sehat, menyimpang dari jalan-Nya. Dan hati yang sehat adalah hati mengenal, mencintai dan mengutamakan kebenaran. Maka hati yang sakit bisa jadi disebabkan oleh keraguan akan sebuah kebenaran atau salah dalam memahami suatu argument dan bisa jadi pula disebabkan oleh lebih mendahulukan hal lain daripada kebenaran.
Orang-orang munafik mengidap penyakit hati yang disebabkan oleh keraguan dan syubhat. Para pendosa mengidap penyakit syahwat. Jenis lain dari penyakit hati adalah riya’, sombong, merasa diri lebih baik, dengki, angkuh dan ingin menang sendiri dan tinggi hati, ingin mengusai seluruhnya. Sesungguhnya penyakit- penyakit ini masih turunan penyakit syubhat dan syahwat. Semoga Allah memberikan kita kesehatan jiwa dan raga.
Mengusir gangguan setan baik jin maupun manusia:
Allah memerintahkan dalam menghadapi musuh dari kalangan manusia (hendaklah menghadapinya dengan) lemah- lembut dan berbuat baik kepadanya, semoga dirinya kembali kepada sifat dasarnya yang baik dan akhlak mulia. Sebagaimana Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
Allah memerintahkan kita agar meminta perlindungan-Nya dari musuh berupa setan yang tidak menerima perlakuan baik dari kita, karena sifat dasarnya ingin menyesatkan anak cucu Adam dan memusuhi mereka.
Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
Malaikat dan setan silih berganti mengusai hati manusia seperti silih bergantinya siang dan malam. Di antara manusia ada orang yang malamnya lebih panjang dari siangnya, di antara mereka ada orang yang siangnya lebih panjang dari malamnya, di antara mereka ada orang yang seluruh kehidupannya adalah malam dan diantara mereka ada orang yang seluruh kehidupannya adalah siang. Malaikat memiliki kekuatan dalam jiwa manusia sebagaimana halnya setan. Dan setiap kali Allah memerintahkan kepada suatu hal bagi manusia maka setan selalu menebar perangkapnya, berupa penyakit sikap ghuluw, melampaui batas, kelalaian dan pelakasanaan secara tidak sempurna.
Permusuhan setan terhadap anak cucu Adam:
Allah memberikan tiga nikmat utama kepada makhluk (jin dan manusia) yang dibebankan hukum taklif, yaitu: akal, agama dan kebebasan menentukan pilihan.
Iblis adalah makhluk pertama yang menyalahgunakan nikmat di atas dengan menentang perintah Rabbnya. Lalu Iblis meminta diberi umur panjang hingga hari kiamat guna menggunakna nikmat tersebut untuk menyesatkan anak cucu Adam, dan memperindah maksiat sehingga mereka mau mengikutinya ke neraka.
Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu berkata: aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya singgasana Iblis berada di lautan. Lalu dia mengirim pasukannya untuk menyesatkan manusia, maka prajurit yang paling di sisi Iblis adalah yang paling menyesatkan manusia“. H.R. Muslim. [1].
Semoga bermanfaat menambah ilmu, iman, amal shaleh dan ibadah kita kepada Allah SWT.