Mengapa Pria Masa Kini Lebih Malas Ngeseks? : “TIDAK malam ini sayang, aku sakit kepala”. Sindrom itu biasanya dikaitkan dengan wanita ketika mereka sedang tidak mood ngeseks, namun alasan tersebut akhir-akhir ini semakin banyak digunakan oleh pria untuk menunda seks. Demikian menurut survei terbaru.
Jajak pendapat yang dilakukan oleh badan amal independen Men’s Health Forum telah menemukan, bahwa 15 persen dari pria berusia antara 18 dan 59 tahun mengaku “kurang minat pada seks”.
Berkaitan layanan konseling hubungan mengungkapkan, bahwa 40 persen pria mengalami kondisi di mana hasrat seksnya menurun. Mereka mengatakan telah hilang hasrat seks dibandingkan dengan 10 tahun lalu.
Semua pria di atas dengan libido rendah tidak menghadapi masalah fisik, hanya saja mereka tidak ingin berhubungan seks. Penelitian telah menemukan, bahwa tren penurunan dari hasrat seks yang dialami para pria itu merupakan akibat langsung dari perubahan peran perempuan dalam masyarakat. Demikian yang dinukil dari Times of India, Senin (10/1/2011).
Pria merasa kewalahan dengan wanita modern, yang percaya diri dan nyaman dengan kebutuhannya sendiri secara seksual.
Selain itu, pria dibombardir dengan begitu banyaknya penayangan gambar seksual di internet, tayangan TV kabel dan majalah, sehingga membuat mereka lebih suka berfantasi daripada kenyataan.
Terapis hubungan terkenal di Chicago, Michele Weiner-Davis menimbulkan gejolak di Amerika Serikat dengan pernyataannya yang menyebutkan, bahwa setidaknya 25 persen dari semua orang menderita terhadap keinginan seksnya yang rendah.
“Itu merupakan rahasia Amerika terbaik,” begitu kutipan Michele-Weiner Davis kepada The Sun. Michael Gilbert, penulis “The Disposable Male”, berkata, “Orang-orang Barat merasa terpinggirkan.”
“Dalam sepertiga dari rumah-rumah Amerika di mana kedua pasangan bekerja, wanita berpenghasilan lebih daripada pria. Ini menimbulkan air mata terhadap seksualitas pria,” sambungnya.
Dan masalah ini lebih diperburuk dengan jumlah laki-laki terlalu banyak bekerja yang menenggak alkohol untuk bersantai setelah bekerja. Padahal telah diungkapkan sebelumnya bahwa minuman keras mengganggu kadar testosteron.
Phillip Hodson, seorang psikoterapis dan penulis “Men: An Investigation Into The Emotional Male” berkata, “Seks adalah bermain libido yang keluar dari suatu kemalasan dan dikeluarkan. Tapi pria Inggris bekerja dengan waktu terpanjang di Eropa. Jenis Kelamin dan jam tidak berjalan bersama-sama dengan baik.”
Untuk diketahui, pria menenggak minuman keras sebagai jalan pintas untuk relaksasi. Tetapi alkohol bisa mengimbangi libido.