Nelumbium nelumbo DruceSinonim : Nelumbiurn nuciferum, Gaertn. = N. speciosum, Wilid. = Nelumbo nucifera, Gaertn. = Nyrnphaea nelumbo, Linn
Familia : Nymphaeaceae
Nama Lokal : Padma, seroia, terate, tarate, taratai besar.;
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS:
Biji: Memelihara kondisi jantung, bermanfaat bagi ginjal dan menguatkan limpa. Tunas biji teratai: Menghilangkan panas dalam di jantung, menurunkan panas, menghentikan perdarahan, menahan ejakulasi dini. Kulit biji teratai: Menghentikan perdarahan, Menghilangkan panas dalam di lambung, mengeluarkan panas dan lembab dari usus. Benangsari (kumis bunga teratai): Menghilangkan panas dari jantung, menguatkan fungsi ginjal, menahan ejakulasi dini dan menghentikan perdarahan.
Penyangga bunga: Membuyarkan darah beku, menghentikan perdarahan, menolak lembab. Batang teratai (tangkai daun, tangkai bunga): Menurunkan panas dan memperlancar kencing. Daun: Membersihkan panas dan menghilangkan lembab, menaikkan yang jernih, menghentikan perdarahan. Dasar daun: Menurunkan panas dan menghilangkan lembab, menormalkan menstruasi, menguatkan kehamilan. Rimpang: Dimakan mentah berkhasiat menurunkan panas, mendinginkan darah yang panas dan membuyarkan darah beku.
Bila dimasak, berkhasiat menguatkan limpa, menambah selera makan, penambah darah, membantu pertumbuhan otot dan menyembuhkan diare. Akar: Menghentikan perdarahan, membuyarkan darah beku, penenang. Tepung rimpang: Menghentikan perdarahan, menambah darah, mengatur fungsi ginjal dan limpa.
KANDUNGAN KIMIA:
Bunga: Quercetin, luteolin, isoquercitrin, kaempferol.
Benangsari: Quercetin, luteolin, isoquercitrin, galuteolin, juga terdapat alkaloid. Penyangga bunga (reseptacle): Protein, lemak, karbohidrat, caroten, asam nikotinat, vitamin B1, B2, C dan sedikit mengandung nelumbine.
Biji: Kaya akan pati, juga mengandung raffinose, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, phosphor dan besi.
Kulit biji : mengandung nuciferine, oxoushinsunine, N-norarmepavine. Tunas biji teratai: Liensinine, isoliensinine, neferine, nuciferine, pronuciferine, lotusine, methylcorypalline, demethylcoclaurine, galuteolin, hyperin, rutin. Rimpang: Pati, protein, asparagine, vitamin C. Selain itu juga mengandung catechol, d-gallocatechol, neochlorogenic acid, leucocyanidin, leucodelphinidin, peroxidase, dll.
Akar: Zat tannic dan asparagine.
Daun: Roemerine, nuciferine, nornuciferine, armepavine, pronuciferine, N-nornuciferine, D-N-methylcoclaurine, anonaine, liriodenine, quercetin, isoquercitrin, nelumboside, citric acid, tartaric acid, malic acid, gluconic acid, oxalic acid, succinic acid, zat tannic, dll.
Dasar daun teratai: Roemerine, nuciferine dan nornuciferine.
Tangkai daun: Roemerine, nornuciferine, resin dan zat tannic. Oxoushinsunine yang terdapat pada kulit biji teratai berkhasiat menekan perkembangan kanker hidung dan tenggorokan, sedangkan biji dan tangkai teratai berkhasiat anti hipertensi.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Diare, disentri, keputihan, kanker nasopharynx, demam, insomnia; Hipertensi, muntah darah, mimisan, batuk darah, sakit jantung; Beri – beri, sakit kepala, berak dan kencing darah, anemia, ejakulasi;
BAGIAN YANG DIPAKAI:
Seluruh tanaman. Rimpang, daun dan tangkai, bunga dan benang sari, biji dan penyangga bunga yang seperti sarang tawon / spons (reseptacle), serta tunas biji. Pemakaian segar atau yang telah dikeringkan.
KEGUNAAN:
Biji:
– Gangguan penyerapan makanan (malabsorbtion).
– Diare karena badan lernah, radang usus kronis (enteritis kronis).
Disentri.
– Muntah-muntah.
– Keputihan, perdarahan pada wanita.
– Mimpi basah (spermatorrhea).
– Susah tidur, banyak mimpi.
– Kencing terasa sakit dan keruh.
– lesu tidak bersemangat (neurasthenia).
– Kanker nasopharynx.
Tunas biji teratai:
– Demam, rasa haus.
– Jantung berdebar, gelisah.
– Muntah darah.
– Ejakulasi dini.
– Mata merah dan bengkak.
– Susah tidur (insomnia).
– Darah tinggi (hipertensi).
Banang sari:
– keluar sperma malam hari (sperrnatorrhea).
– Keputihan (leucorrhea).
– Perdarahan seperti muntah darah, disentri.
– sering kencing.
– Tidak dapat menahan kencing (enuresis).
Remptacle:
– Perdarahan kandungan yang berlebihan.
– Darah haid berlebihan.
– Perdarahan sewaktu hamil.
– Keluar cairan (lochia) yang berlebihan setelah melahirkan.
– Sakit perut bawah akibat sumbatan darah.
– Berak darah, kencing darah.
– Wasir, koreng basah.
Rimpang:
– Demam, rasa haus.
– Batuk darah, muntah darah, mimisan.
– Berak darah, kencing darah. Tekanan darah tinggi.
– Sakit jantung.
– Gangguan lambung.
– Kurang darah (anemia).
– Gangguan pada mati haid (menopause).
– Neurosis.
Akar:
– Muntah darah, mimisan.
– Kencing panas dan merah.
– Batuk darah, berak darah.
Daun:
– Pingsan karena hawa panas (heat stroke).
– Diare karena panas atau lembab.
– Pusing, sakit kepala.
– Beri-beri.
– Perdarahan seperti mimisan, muntah darah, berak darah.
– Perdarahan pada wanita.
Dasar daun:
– Disentri berdarah, diare.
– Bayi dalam kandungan tidak tenang.
Batang:
– Heat stroke, pingsan.
– Dada terasa tertekan karena panas atau lembab.
– Diare, muntah.
– Keputihan.
Bunga:
– Terpukul (trauma).
– Perdarahan.
– Radang kulit bernanah (impetigo).
Tepung rimpang:
– Menambah selera makan,
– Badan lemah dan kurang darah.
– Diare.
PEMAKAIAN:
Untuk minum:
Rimpang: 240 g. Direbus atau di juice.
Daun: 5 – 12 g, rebus.
Tangkai: 3 – 5 g, rebus.
Bunga. 3 – 5 g, rebus.
Benang sari: 3 – 10 g, rebus.
Receptacle: 10 – 15 g, rebus.
Biji: 5 – 12 g, rebus.
Tunas biji teratai: 1,5 – 3 g, rebus.
CARA PEMAKAIAN:
- Batuk darah, muntah darah: Rimpang teratai dicuci bersih lalu dijuice, sampai terkumpul 1 gelas, ukuran 200 cc. Minum, lakukan selama 3 – 5 hari berturut – turut.
- Muntah, diare : 50 g rimpang teratai dan 15 g jahe dicuci lalu dijuice atau diparut, ambil airnya. Minum, sehari 3 kali.
- Disentri: 50 g rimpang teratai dan 10 g jahe, diparut atau dijuice. Air perasannya ditambahkan 10O cc air, lalu dipanaskan sampai mendidih. Setelah dingin tambahkan 1 sendok makan madu, diaduk lalu diminum.
- Darah tinggi: a. 10 g biji teratai dan 15 g tunas biji teratai. (lien sim), direbus dengan 350 cc air sampai tersisa 200 cc. Minum setiap hari seperti teh. b. Tunas biji teratai (lien sim) sebanyak 10 – 15 g direbus dengan air secukupnya sampai mendidih, minum sebagai teh. Dapat juga tunas biji teratai digiling halus, seduh dengan air panas, minum.
- Panas dalam, gondokan, juga bermanfaat untuk penderita jantung dan lever: 100 g rimpang teratai dan 50 g rimpang segar alang – alang, dicuci lalu dipotong – potong secukupnya. Rebus dengan 500 cc air bersih sampai tersisa 250 cc. Setelah dingin disaring, minum seperti teh.
- Keluar darah dari hidung (mimisan): Ruas akar teratai dicuci bersih lalu dijuice. Airnya diteteskan ke hidung.
Minat Juga nih budidaya teratai, selain indah, ternyata berkasiat juga ya…
Trima kasih tuk infonya mhn izin tuk d copas..
Salam hangat
Supriclubs