Penyebab & Cara Penularan Virus HIV AIDS

Pengertian HIV/AIDS
Pengertian HIV/AIDS

Penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual pada saat ini merupakan masalah utama dinegara berkembang maupun dinegara maju. Beberapa negara berkembang diseluruh dunia PMS menempati kelompok kelima besar, pada usia dewasa yang berkunjung kefasilitas kesehatan.

Saat ini diperkirakan di Indonesia telah ada sekitar 90.000 – 130.000 warga Indonesia yang tertular HIV, utamanya lewat hubungan seksual dan penggunaan narkotik suntik. Jumlah ini akan terus meningkat jika tidak ada upaya terpadu untuk membendung laju penularan HIV/Aids.

Pengertian HIV/AIDS
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Defisiency Syndrome, yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia. HIV adalah nama virus penyebab AIDS.

Penularan
Melalui hubungan seks.

Ia menempati bagian terbesar kasun AID. Hampir tujuh puluh dua persen kasus di Amerika Serikat terjadi akibat hubungan homoseks diantara laki-laki, dan belum pernah ditemukan diantara wanita. Dianggap mungkin akibat terjadinya retakan dilubang dubur selama hubungan kelamin ini, yang menjadi tempat masuknya virus yang berada didalam semen manusia. Namun juga ada kasus yang ditularkan melalui hubungan heteroseks dengan penderita kumpulan gejala berkurangnya kekebalan yang didapat ini. Hal ini terjadi dari laki-laki ke wanita melalui semen. Namun belum diketahui apakah wanita bisa menularkannya ke laki-laki melaui cairan liang senggama (vagina) ataupun melaui darah seorang wanita yang mengandung virus ini. Darah dan cairan vagina dapat memasuki tubuh laki-laki melalui luka atau kelainan kulit lainnya. Juga belum jelas apakah ciuman dapat memindahkan AIDS karena kecilnya jumlah virus didalam air liur. Hal ini perlu ditekankan karena sering hubungan seks, dianggap sebagai pertukaran cairan tubuh, yang bisa dianggap mempunyai arti lain berupa pertukaran cairan tubuh lain yang bisa menimbulkan ketakutan yang kurang beralasan.

Melaui jarum suntik.

Yang digunakan oleh penyalah guna obat, seperti pecandu narkotika dan sejenisnya. Mungkin darah penderita AIDS yang menempel pada jarum suntik kemudian masuk kedalam darah pecandu narkotika yang menyuntikkan obat kedalam tubuhnya. Diantara 14% laki-laki dan 53% wanita penderita AIDS. Sehingga penyakit ini merupakan ancaman disamping virus hepatitis B yang menimbulkan sakit kuning.

Melalui tranfusi darah.

Tetapi kasusnya hanya 1%. Masalah ini membuat semua darah donor menjadi sasaran pemeriksaan untuk menentukan adanya pemaparan ke virus ini. Ia lebih banyak dalam kelompok yang menerima tranfusi darah berulang kali.

Melaui kehamilan ataupun persalinan.

Seorang bayi dapat terinfeksi AIDS selama didalam rahim ibunya atau melalui proses persalinan, mungkin melalui darah sang ibu. Walaupun saat ini jumlah sedikit namun ia semakin membesar jumlahnya.

Gejala Penyakit
Tidak semua orang yang terpapar virus AIDS akan menderita penyakit ini, dan tidak semua orang yang terinfeksi virus AIDS akan menderita kumpulan gejala yang mematikan. Banyak yang kelihatannya hidup berdampingan dengan damai bersama virus ini tanpa gejala ataupun hanya ringan, walaupun infeksinya menetap dan menular ke orang lain. Kelompok lainnya menderita depresi sistem kekebalan ringan dengan gejala-gejala dan tanda-tanda yang meliputi rasa lesu, penurunan berat badan, demam dan pembesaran kelenjar getah bening. Kumpulan gejala ini dinamai kompleks yang berhubungan dengan AIDS (ARC sama dengan AIDS-related complex). Populasi penderita ARC berisiko tinggi menderita AIDS. Gejala AIDS yang parah bisa dimulai samar-samar dengan beberapa gejala konstitusional yang samar-samar seperti demam, berkeringat dimalam hari, kelelahan, lesu, penurunan berat badan atau diare ataupun bisa mendadak dimulainya infeksi oportunistik, yang radang paru Pneumocystis carinii yang terlazim. Jadi gejala-gejal ini mirip dengan banyak penyakit lain.

Sekitar ¼ pasien dengan kasus yang parah memperlihatkan penyakit keganasan sarkoma kaposi, yang ditandai beberapa benjolan didalam kulit ataupun bercak coklat kemerahan sampai ungu pada kulit.

Lebih dari setengah pasien yang menderita AIDS parah, juga menderita radang paru oleh parasit Pneumocystis carinii. Penyakit ini ditandai oleh demam beberapa hari, sesak napas dan batuk kering. Pada orang normal penyakit ini jarang ditemukan. Sebelumnya lazim diderita pasien kanker ataupun yang mencurigakan gottlief akan adanya kasus penyakit baru. Penyakit oportunistik lainnya yang berupa infeksi jamur Candida albicans, yang membentuk lapisan putih dimulut dan tenggorokan sehingga pasien sukar dan menderita nyeri sewaktu makan dan berbicara. Biasanya penyakit ini diderita oleh yang sering memakai anti biotika untuk waktu yang lama. Penyakit jamur lainnya berupa radang selaput otak atau seluruh tubuh oleh jamur kriptokokus.

Penyakit parasit toxoplasma gondii yang menimbulkan radang otak atau infeksi seluruh tubuh ikut meramaikan infeksi oportunistik. Biasanya penyakit ini tak berbahaya kecuali pada manusia normal kecuali pada janin. Dan ia didapat dari kucing. Radang usus Crystosporidium juga suatu penyakit parasit yang menyebabkan diare seperti  air banyak dan menahun disertai penurunan berat badan serta dalam penderita AIDS bisa berlangsung beberapa bulan atau sampai pasien meninggal, sedangkan pada orang normal hanya berlangsung seminggu.

Infeksi virus harves simpleks progresif atau menetap yang menimbulkan berbagai tukak dimulut, alat kelamin atau lubang dubur selama berbulan-bulan; infeksi virus cacar air yang menyebar keseluruh tubuh dan beberapa infeksi virus lainnya juga diderita pasien ini. Selain itu ada juga yang menderita infeksi TBC seluruh tubuh karena berkurangnya kekebalan tubuh penderita ini.

Ada yang beranggapan pendarahan kulit karena kekurangan kepingan darah oleh proses kekebalan ataupun keganasan limpoma non hodgkin menjadi bagian spektrum penyakit AIDS yang parah, dan hal ini telah ditemukannya antibodi terhadap agen penyebab AIDS.

Pengobatan
Hingga saat ini belum ditemukan obat yang membunuh virus AIDS. Pengobatan saat ini sesuai dengan infeksi yang menungganginya seperti untuk infeksi oportunistik atau terhadap keganasan sarkoma kaposi. Telah dicoba berbagai pengobatan oleh beberapa pasien, ada yang berobat ke Maxico ada yang mencari terapi pemudaan kembali di Swiss, ada yang mendapatkan suntikan kelenjar biri-biri di Rumania, ada yang mendapatkan pengobatan dh mega vitamin bahkan sampai yang ke dukun. Memang ada beberapa obat yang tampaknya memberikan harapan seperti suramin yang sedang diperiksa di Swedia dan Kanada, HPA 23 yang dikembangkan institut pasteur di Paris tempat bintang film Rock Hudson berobat serta ribavirin dan lainnya yang diselidiki oleh ahli di Amerika Serikat, Kanada dan Swedia. Obat-obatan ini mempunyai efek samping yang buruk, sehingga jarang digunakan pada kasus lainnya, namun tetap dicoba pada kasus yang menyulitkan.

Pengobatan penyakit AIDS yang ditunjukkan bagi infeksi oportunistik dan penyakit keganasan yang ada, mengandung banyak masalah, yang meliputi :

  1. Sering infeksi yang terjadi kurang berespon terhadap pengobatan yang biasa diberikan dan beberapa penyakit tak dapat di obati seperti infeksi cytomegalovirus.
  2. Sering terdapat  banyak infeksi serius secara bersamaan pada seorang pasien AIDS.
  3. Frekuensi terjadinya keracunan lebih tinggi dibandingkan dengan kasus yang sama dengan obat yang sama.
  4. Sering infeksi yang terjadi memerlukan pengobatan yang lebih lama dari biasanya.
  5. Hingga saat ini pada penderita AIDS berdasarkan pengalaman.
  6. Gizi, pengurangan stres dan gerak badan sesuai stadium penyakit menjadi bagian penting pengobatan penyakit ini.
  7. Pasien harus berperan aktif dalam menentukan tindakan agresif bagi pengobatan penyakitnya karena dokter sendiri tak berani menentukan ataupun mengambil keputusan tindakan mana yang harus dipilih karena hasilnya sering tak memuaskan.

Pencegahan
Penelitian menunjukkan penyakit ini terutama ditularkan melalui hubungan kelamin, pada golongan homoseks. Sehingga hal ini menjadi tindakan utama agar jangan melakukan hal itu. Selain itu jangan menyalahgunakan obat terutama yang melalui suntikan. Tetapi yang utama mungkin kembali kejalan diridhoi Allah, dengan demikian anda tidak usah takut dengan penyakit ini dan bisa hidup dengan tentram.

Hal lain yang dihindari adalah :

  1. Hubungan seks di luar nikah
  2. Ibu mengidap HIV jangan hamil
  3. Kelompok beresiko tinggi  dianjurkan tidak menjadi donor darah.
  4. Penggunaan jarum suntik dan alat suntik harus steril
  5. Orang HIV, dan masih berhubungan seksual aktip menggunakan kondom secara benar.

Hingga saat ini belum ditemukan obat yang dapat membunuh virus AIDS maka hindarilah diri dan keluarga dari virus AIDS. AIDS timbul setelah 5 sampai 10 tahun setelah terinfeksi HIV jauhi faktor-faktor beresiko yang dapat menularkan AIDS. Seperti sering ganti pasangan seksual, penggunaan narkoba, hubungan seks dengan pasangan yang tidak dikenal, pelacur.

Daftar Pustaka

Budianto, Eko dan Anggraeni, Devi, 2002. Epidemiologi penyakit menular, EGC, Jakarta.

Recommended For You

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *