Cara Budidaya Tanaman Durian ini sudah banyak dilakukann oleh para petani di Indonesia, namun untuk meningkatkan kualitas hasil pertania kita butuh pengetahuan yang lebih banyak tentang cara budidaya tanaman dirian ini. Untuk saat ini di dunia internasional durian dengan kualitas yang baik ada di Negara Thailand, namun untuk ukuran durian montong, tapi di Indonesia durian yang terkenal karena kualitas dan rasanya ada di Kalimantan tepatnya di Kalimantan Barat yang terkenal adalah durian lokal, terbukti dengan makanan khas Kalimantan Barat yang berbahan durian adalah Lempok (dodol durian).
Pada tulisan kali ini kita akan membahas bagaimana cara budidaya durian yang baik agar kualitasnya dapat memuaskan dan tak kalah dengan durian-durian dari luar negeri.
Penentuan Pola Tanam
Jarak tanam sangat tergantung pada jenis dan kesuburan tanah, kultivar durian, serta system budidaya yang diterapkan. Untuk kultivar durian berumur genjah, jarak tanam: 10 m x 10 m. Sedangkan kultivar durian berumur sedang dan dalam jarak tanam 12 m x 12 m.Intensifikasi kebundurian, terutama waktu biibit durian masih kecil (berumur kurang dari 6 tahun), dapat diupayakan dengan budidaya tumpangsari. Berbagai budidya tupangsari yang biasa dilakuakan yakni dengan tanaman horti (Lombok, tomat, terong dan tanaman pangan: padi gogo, kedelai, kacang tanag dan ubi jalar).
Penentuan Pola Tanam2. Pembuatan Lubang Tanam
Pengolahan tanah terutama dilakukan di lubang yang akan digunakan untuk menanam bibit durian. Lubang tanam dipersiapkan 1 m x 1 m x 1m. saat menggali lubang, tanah galian dibagi menjadi dua. Sebelah atas dikumpulkan di kiri lubang, dan tanah galian bawah dikumpulkan di sebelah kanan lubang. Lubang tanam dibiarkan kering terangin-angin selama ± 1 minggu, lalu lubang tanam ditutup kembali.
Tanah galian bagian atas lebih dahulu dimasukan setelah dicampur pupuk kompos 35 kg/lubang, diikuti oleh tanah bagian bawah yang telah dicampur 35 kg pupuk kandang dan 1 kg fosfat.
Untuk menghindari gangguan rayap, semut dan hama lainnya dapat dicampur insektisida butiran seperti furadan 3 G. selanjutnya lubang tanam diisi penuh sampai tampak membukit setinggi 20 – 30 cm dari permukaan tanah. Tanah tidak perlu dipadatkan. Penutup lubang sebaiknya dilakukan 7 – 15 hari sebelum penanaman bibit.
Cara Penanaman
Bibit yang akan ditanam di lapangan sebaiknya tumbuh 75 – 150 cm, kondisinya sehat, pertumbuhan bagus, yang tercermin dari batang yang kokoh dan perakaran yang banyak serta kuat. Lubang tanam yang tertutup digali kembali dengan uukuran yang lebih kecil, sebesar gumpalan tanah yang membungkus akar bibit durian. Setelah lubang tersedia, dilakukan penanaman dengan cara sebagai berikut:
- Polybag/pembungkus bibit dilepas (sisinya digunting/diiris hati-hati).
- Bibit dimasukkan ke dalam tanam sampai batas leher.
- Lubang di tutup dengan tanah galian. Pada sisi tanaman diberi ajir agar pertumbuhan tanaman tegak ke atas sesuai arah ajir.
- Pangkal bibit ditutup rumput/jerami kering sebagai mulsa, lalu disiram air.
- Di atas bibit dapat dibangun naungan dari rumbia atau bahan lain. Naungan ini sebagai pelindung agar tanaman tidak layu atau kering tersengat sinar matahari secara langsung
Pemeliharaan Tanaman
- Penjarangan dan PenyulamanPenjarangan buah bertujuan untuk mencegah kematian durian agar tidak menghabiskan energinya untuk proses pembuahan. Penjarangan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup, rasa buah, ukuran buah dan frekuensi pembuahan setiap tahunnya. Penjarangan dilakukan bersamaan dengan proses pengguguran bunga, begitu gugur bunga selesai, besoknya harus dilakukan penjarangan (tidak boleh ditunda-tunda).Penjarangan dapat dilakukan dengan menyemprotkan hormone tertentu (Auxin A), pada saat bunga atau bakal buah baru berumur sebulan. Pada saat itu sebagian bunga sudah terbuka dan sudah dibuahi. Ketika hormone disemprotkan, bunga yang telah dibuahi akan tetap meneruskan pembuahannya sedangkan bunga yang belum sempat dibuahi akan mati dengan sendirinya. Jumlah buah durian yang dijarangkan ± 50-60% dari seluruh buahyang ada.
- Penyiangan Untuk menghindari persaingan antara tanaman dan rumput disekeliling selama pertumbuhan, perlu dilakukan penyiangan (± diameter 1 m dari pohon durian ).
- Pemangkasan/perempelana.
a. Akar daun ; Pemotongan akar akan menghambat pertumbuhan vegetative tanaman sampai 40% selama± 1 musim. Selama itu pula tanaman tidak dipangkas. Pemangkasan akar selain membuat tanaman menjadi cepat berbuah juga meningkatkan kualitas buah, menarik, buah lebih keras dan lebih tahan lama. Waktu pemotongan akar paling baik pada saat tanaman mulai berbunga, paling lambat 2 minggu setelah berbunga. Jika dilakukan melewati batas, hasil panen berkurang dan pertumbuhan terhambat.
Cara pemotongan : kedua sisi barisan tanaman durian diiris sedalam 60-90 cm dan sejauh 1,5-2 meter dari pangkal batang.
b. Peremajaan : Tanaman yang sudah tua dan kurang produktif perlu diremajakan. Tanaman durian tidak harus dibongkar sampai ke akar-akarnya, tetapi cukup dilakukan pemangkasan. Luka pangkasan dibuat miring supaya air hujan tidak tertahan. Untuk mencegah terjadinya infeksi batang, bekas luka tersebut dapat diolesi meni atau ditempeli lilin paraffin.Setelah 2-3 minggu dilakukan pemangkasan (di musim hujan) maka pada batang tersebut akan tumbuh tunas-tunas baru. Setelah tunas baru mencapai 2 bulan, tunas tersebut dapart diokulasi. Cara okulasi cabang sama dengan cara okulasi tanaman muda (bibit). Tinggi okulasi dari tanah ± 1-1,5 m atau 2-2,5 m tergantung pada pemotongan batang pokok. Pemotongan batang pokok tidak boleh terlalu dekat dengan tanah.
c. Pembentukan tanaman yang terlanjur tua : Dahan-dahan yang akan dibentuk tidak usah dililiti kawat, tetapi cukujp dibanduli atau ditarik dan dipaksa ke bawah agar pertumbuhan tanaman tidak mengarah ke atas. Cabang yang akan dibentuk dibalut dngan kalep agar dahan tersebut tidak terluka. Balutan kalep tadi diberi tali, kemudian ditarik dan diikat dengan pasak. Denganb demikian, dahan yang tadinya tumbuh tegak ke atas akan tumbuh tegak ke atas akan tumbuh ke bawah mengarah horizontal.
- Pemupukan
Sebelum melakukan pemupukan kita harus melihat keadaan tanah, kebutuhan tanaman akan pupuk dan unsure hara yang terkandung dalam tanah.
a. Cara memupuk : Pada tahap awal buatlah selokan melingkari tanaman. Garis tengah selokan disesuaikan dengan lebarnya tajuk pohon. Kedalaman selokan dibuat 20-30 cm. Tanah cangkulan disisihkan di pinggirnya. Swsudah pupuk disebarkan secara merata ke dalam selokan, tanah tadi dikembalikan untuk menutup selokan. Setelah itu tanah diratakan kembali, bila tanah dalam keadaan kering segera lakukan penyiraman.b. Jenis dan dosis pemupukan
Jenis pupuk yang digunakan untuk memupuk durian adalah pupuk kandang, kompos, pupuk hijau serta pupuk buatan. Pemupukan yang tepat dapat membuat tanaman tumbuh subur. Setelah tiga bulan ditanam, durian membutuhkan pemupukan susulan NPK (15:15:15) 200 gr perpohon.
Selanjutnya, pemupukan susulan dengan NPK itu dilakukan rutin setiap empat bulan sekali sampai tanaman berumur tiga tahun.Setahun sekali tanaman dipupuk dengan pupuk organic kompos/pupuk kandang 60-100 kg per pohon pada musim kemarau.
Pemupukan dilakukan dengan cara menggali lubang mengelilingi batang bawah di bawah mahkota tajuk paling luar dari tanaman. Tanaman durian yang telah berumur 3 tahun biasanya mulai membentuk batang dan tajuk. Setelah itu, setiap tahun durian membutuhkan tambahan 20-25% pupuk NPK dari dosis sebelumnya.
Apabila pada tahun ke-3, durian diberi pupuk 500 gram NPK per pohon maka pada tahun ke-4 dosisnya menjadi 600-625 gram NPK per pohon. Kebutuhan pupuk kandang juga meningkat berkisar antara 120-200 kg/pohon, menjelang durian berbunga durian membutuhkan NPK 10:30:10. Pupuk ini ditebarkan pada saat tanaman selesai membentuk tunas baru (menjelang tanaman akan berbunga).
- Pengairan dan Penyiraman
Durian membutuhkan banyak air pada pertumbuhannya, tapi tanah tidak boleh tergenang terlalu lama atau sampai terlalu basah. Bibi durian yang baru ditanam membvutuhkan penyiraman satu kali sehari, terutama kalau bibit ditanam pada musim kemarau. Setelah tanaman berumur satu bulan, air tanaman dapat dikurangi sekitar tiga kali seminggu.
Durian yang dikebunkan dengan skala luas mutlak membutuhkan tersedianya sumber air yang cukup. Dalam pengairan perlu dibuatkan saluran air drainase untuk menghindari air menggenangi bedengan tanaman.
- Waktu penyemprotan pestisida
Untuk mendapatkan pertumbuhan bibit tanaman yang baik, setiap 2 minggu sekali bibit disemprot zat pengatur tumbuh Atonik dengan dosis 1 cc/liter air dan ditambah dengan Metalik dengan dosis 0,5 cc/liter. Hal ini dilakukan untuk merangsang pertumbuhan tanaman agar lebih sempurna.
Jenis insektisida yang digunakan adalah Basudin yang disemprot sesuai aturan yang ditetapkan dan berguna untuk pencegahan serangga. Untuk cendawan cukup melaburi batabg dengan fungisida (contohnya Dithane atau Antracol) agar sehat. Lebih baik bila pada saat melakukan penanaman, batang durian ditaburi oleh fungisida tersebut.
- Pemeliharaan Lain
Pemeliharaan zat pengatur tumbuh (ZPT) berfungsi mempengaruhi jaringan-jaringan pada berbagai organ tanaman. Zat ini sama sekali tidak memberikn unsure tambahan hara pada tanaman. ZPT dapat membuat tanaman menjadi lemah sehingga penggunaannya harus disesuaikan dengan petunjuk pemakaian yang tertera pada label yang ada dalam kemasan, sebab pemakaian ZPT ini hanya dicampurkan saja.
Baca Juga: Penanggulangan Hama dan Penyakit pada Tanaman Durian