Karet adalah polimer hidrokarbon yang terbentuk dari emulsi kesusuan yang dikenal sebagai latex. Tanaman karet berasal dari bahasa latin yang bernama Hevea Brasiliensis yang berasal dari Negara Brazil.
Tanaman ini merupakan sumber utama bahan tanaman karet alam dunia. Padahal jauh sebelum tanaman karet ini dibudidayakan, penduduk asli diberbagai tempat seperti: Amerika Serikat, Asia dan Afrika Selatan menggunakan pohon lain yang juga menghasilkan getah Getah yang mirip lateks juga dapat diperoleh dari tanaman Castillaelastica (family moraceae). Sekarang tanaman tersebut kurang dimanfaatkan lagi getahnya karena tanaman karet telah dikenal secara luas dan banyak dibudidayakan. Sebagai penghasil lateks tanaman karet dapat dikatakan satu-satunya tanaman yang dikebunkan secara besar-besaran.
SYARAT BUDIDAYA TANAMAN KARET
- Suhu udara 240C – 280C.
- Curah hujan 1.500-2.000 mm/tahun.
- Penyinaran matahari antara 5-7 jam/hari.
- Kelembaban tinggi.
- Kondisi tanah subur, dapat meneruskan air dan tidak berpadas.
- Tanah ber-pH 5-6 (batas toleransi 3-8).
- Ketinggian lahan 200 m dpl.
Baca Juga: Teknik & Cara Pembibitan Tanaman Karet
TEKNIK PENANAMAN TANAMAN KARET
Penentuan Pola Tanaman
0-3 th tumpangsari dengan padi gogo, jagung, kedele
> 3 th tumpangsari dengan jahe atau kapulogo
Jarak tanam 7 x 3 m (476 bibit/ha)
Lubang tanam :
- okulasi stump mini 60 x 60 x 60 cm
- okulasi stump tinggi 80 x 80 x 80 cm
Cara Penanaman
- Masukkan bibit dan plastiknya dalam lubang tanah dan biarkan 2-3 minggu.
- Buka kantong plastik, tebarkan NATURAL GLIO yang telah dikembangbiakkan dalam pupuk kandang + 1 minggu dan segera timbun dengan tanah galian
- Siramkan POC NASA yang telah dicampur air secara merata (1 tutup/lt air perpohon). Hasil akan lebih bagus jika menggunakan SUPER NASA. Caranya : 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.
Pemeliharaan Tanaman
- Penyulaman – Dilakukan saat tanaman berumur 1-2 tahun.
- Pemupukan – lihat tabel
UMUR ( bulan )
|
Dosis pupuk Makro (per ha)
|
|||
Urea ( kg )
|
Rock Phospat/ ( kg )
|
MOP/ KCl ( kg )
|
Kieserite (MgSO4) ( kg )
|
|
0
|
0
|
150
|
0
|
0
|
3
|
60
|
115
|
40
|
40
|
8
|
60
|
115
|
40
|
40
|
12
|
75
|
135
|
50
|
40
|
18
|
75
|
135
|
50
|
40
|
24
|
115
|
300
|
115
|
75
|
36
|
210
|
300
|
115
|
75
|
48
|
235
|
300
|
115
|
75
|
dst
|
sebaiknya dilakukan analisa tanah | |||
Dosis POC NASA mulai awal tanam :
|
||||
0 – 36
|
2-3 tutup/ diencerkan secukupnya dan siramkan sekitar pangkal batang setiap 4 – 5 bulan sekali | |||
> 36
|
3-4 tutup/ diencerkan secukupnya dan siramkan sekitar pangkal batang setiap 3 – 4 bulan sekali | |||
Dosis POC NASA pada tanaman yang sudah produksi tetapi tidak dari awal memakai POC NASA :
|
||||
|
Catatan: Akan Lebih baik pemberian diselingi/ditambah SUPER NASA 1-2 kali/tahun dengan dosis 1 botol untuk + 300 tanaman. Cara lihat Teknik Penanaman (Point 3.3.3.)
P A N E N
- Penyadapan pada umur + 5 tahun, dan dapat dilakukan selama 25-35 tahun.
- Pemakaian POC NASA, HORMONIK dan SUPERNASA secara teratur akan mempercepat waktu penyadapan pertama kali dan memperlama usia produksi tanaman.